Quotes from "Sekali Lagi si Paling Badung" by Enid Blyton
Whoa,
ini kali pertama aku membaca karangan Enid Blyton. Kisahnya menarik dan
mendidik. Buku ini termasuk ke dalam Children Literature sehingga aman untuk
dikonsumsi oleh anak-anak. Ada banyak pembelajaran yang bisa mereka dapat. Dan
mungkin karena buku ini termasuk buku yang mampu melintasi ruang dan waktu
(diterbitkan pertama kali tahun 1942), ada banyak kalimat baik yang kutemukan
di dalamnya. Dikarenakan kalimat tersebut lebih dari 10, maka tidak kusatukan
dengan postingan review-nya. Yuk,
mari dibaca. Mana tahu ada beberapa yang menginspirasi atau malah mengingatkan
kalian dengan masa kecil, hehe. :D
Tetapi kini ia sadar bahwa berkelakuan baik
bukanlah hanya baik untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk seluruh sekolah.
(Hal. 10)
"Aku yakin wajah kita cermin pribadi
kita, bisa diubah!" (Hal. 19)
Tidak semua anak mempunyai binatang
peliharaan, sebab hanya mereka yang sayang binatang sajalah yang diberi hak
untuk mengurus binatang peliharaan mereka. (Hal. 20)
"Aku tak bisa menyalahkan orang lain
untuk perbuatan yang dulu juga pernah kulakukan." (Hal. 24)
"Kau tak boleh mengatakan seperti
itu, kecuali bila kau mempunyai bukti-bukti yang cukup," kata Nora segera.
"Dan bahkan kalau kau mempunyai bukti cukup, kau harus melaporkannya pada
Rapat Besar. Disitulah tempat untuk menegur siapa pun yang kau anggap bersalah.
Kau tahu itu." (Hal. 35)
Seharusnya bila kau melihat sesuatu yang kau
anggap salah, kau harus berpikir tenang, agar kau bisa mempertimbangkannya
secara wajar, tidak melebih-lebihkannya, tidak memutarbalikannya. Kau tadi
berbicara dengan sikap sangat membenci Robert. Dan itu tidak saja melukai
hatinya, tetapi juga pasti melukai hatimu sendiri." (Hal. 55)
“Kau
takut. Kau takut menyakiti hatimu sendiri, meruntuhkan keangkuhanmu sendiri.”
(hal. 58)
Tetapi
mereka giat belajar untuk suatu alasan yang tidak benar! Hanya untuk bisa
mengejek lawannya! Jadi sesungguhnya mereka rajin belajar bukan karena senang
belajar, tetapi karena merasa terpaksa! Sungguh sayang. (hal. 65)
“Sahabat
lebih menyenangkan daripada musuh. Daripada mencari musuh lebih baik cari
sahabat, Elizabeth sobatku.” (hal. 75)
“Mungkin
kata-kata itu memang keji, tetapi bukannya tidak benar!” (hal. 85)
“….
Kau harus ingat untuk selalu mengatakan yang sebenarnya. Tak peduli betapa
beratnya bebanmu karena itu. Kalau kau berani berkata benar, maka kami akan
lebih menghargaimu.” (hal.128)
“Begini,
Robert, bila kau tahu bagaimana suatu kebiasaan timbul dan tumbuh, kau akan bisa
mengetahui cara melawannya.” (hal. 136)
“….
Sungguh senang untuk ditolong. Tetapi lebih senang lagi untuk menolong.”
(hal.141)
Memang
Robert harus dihukum, tetapi bergembira karena orang lain dihukum sungguh tidak
begitu baik menurut pendapatnya. (hal.143)
Orang
dewasa tampaknya selalu bisa membereskan persoalan apapun. (hal.167)
“….
Melarikan diri sama sekali takkan pernah bisa menyelesaikan suatu kesulitan,
malah hanya akan memperburuk keadaan.” (hal.168)
“….
Kita takkan pernah melihat orang-orang yang berkepribadian kuat, orang-orang
bijaksana bertengkar, atau membual, atau menarik perhatian orang—itu dilakukan
hanya oleh orang-orang yang berkepribadian lemah!” (hal.169)
“Aku
bisa melupakan kebencianku padamu karena aku merasa sangat bahagia, begitu
bahagia hingga aku yakin aku mampu mengubah pribadiku.” (hal.175)
“Lain
kali aku akan memberi kesempatan pada siapa pun sebelum aku menentukan bahwa
mereka jahat,” (hal.177)
“Tidak
ada gunanya memaksa orang. Segala hal harus dilakukan atas kehendak mereka
sendiri, kalau tidak hasilnya akan sangat buruk.” (hal.180)
“Kita
takkan bisa berbuat keji pada siapa pun pada saat kita merasa bahagia.”
(hal.183)
“Memang
orang yang akan menjadi cukup berarti di dunia ini adalah mereka yang bisa
dipercayai orang lain serta bisa dimintai pertolongan,” (hal.238)
“….
Semua orang memiliki keberanian yang sama. Hanya ada yang tidak bisa memutuskan
kapan menggunakan keberanian tersebut.” (hal.241)
Tetapi
memang, siapa sombong akan terdorong, siapa angkuh akan jatuh, dan siapa
takabur akan hancur. (hal.249)
seri si paling badung adalah salah satu seri asrama favorit saya dari enyd blyton. jadi pengen baca ulang buku ini lagi :)
ReplyDeleteHallo Kak Ratih. Setuju. Dan kalau aku kepengen coba baca karangan Enid yang lainnya juga.
Delete